Kamis, 08 Januari 2015

Pertentangan Sosial



Pertentangan Sosial
                Sering kita temui keadaan dimasyarakat para anggotanya pada kondisi tertentu, diwarnai oleh adanya persamaan-persamaan dalam berbagai hal. Tetapi juga didapati perbedaan-perbedaan dan bahkan sering kita temui pertentanganpertentangan.
Prasangka dan Diskriminasi
                Prasangka (prejudice) diaratikan suatu anggapan terhadap sesuatu dari seseorang bahwa sesuatu itu buruk dengan tanpa kritik terlebih dahulu. Prasangka menunjukkan pada aspek sikap sedangkan diskriminasi pada tindakan. Menurut Morgan (1966) sikap adalah kecenderungan untuk merespon baik secara positif atau negarif terhadap orang, obyek atau situasi.
Sebab-sebab timbulnya prasangka dan diskriminasi :
1. berlatar belakang sejarah
2. dilatar-belakangi oleh perkembangan sosio-kultural dan situasional
3. bersumber dari factor kepribadian
4. berlatang belakang perbedaan keyakinan, kepercayaan dan agama
Usaha-usaha mengurangi/menghilangkan prasangka dan diskriminai
1. Perbaikan kondisi sosial ekonomi
2. Perluasan kesempatan belajar
3. Sikap terbuka dan sikap lapang.
Pertentangan-pertentangan sosial / ketegangan dalam masyarakat
Terdapat 3 elemen dasar yang merupakan cirri-ciri dari situasi konflik yaitu :
1. Terdapatnya dua atau lebih unit-unit atau baigan-bagianyang terlibat di dalam konflik
2. Unti-unit tersebut mempunyai perbedaan-perbedaan yang tajam dalam kebutuhan-kebutuhan, tujuan-tujuan, masalah-masalah, nilai-nilai, sikap-sikap, maupun gagasan-gagasan
3. Terdapatnya interaksi di antara bagian-bagian yang mempunyai perbedaan-perbedaan tersebut.
Adapun cara-cara pemecahan konflik tersebut adalah :
1. elimination
2. Subjugation atau domination
3. Mjority Rule
4. Minority Consent
5. Compromise
6. Integration
Sumber: diktat isd gunadarma.

Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Kemiskinan



Ilmu Pengetahuan
                Dikalangan ilmuwan ada keseragaman pendapat, bahwa ilmu itu selalu tersusun dari pengetahuan secara teratur, yang diperoleh dengan pangkal tumpuan (objek) tertentu dengan sistematis, metodis, rasional/logis, empiris, umum dan akumulatif.
Untuk membuktikan pengetahuan itu benar, perlu berpangkal pada teori kebenaran pengetahuan :
1. Pengetahuan dianggap benar apabila dalil itu memiliki hubungan dengan dalil yang terdahulu
2. Pengetahuan dianggap benar apabila ada kesesuaian dengan kenyataan
3. Pengetahuan dianggap benar apabila mempunyai konsekwensi praktis dalam diri yang mempunyai pengetahuan itu.
                Permasalahan ilmu pengetahuan meliputi arti sumber, kebenaran pengetahuan, serta sikap ilmuwan itu sendiri sebagai dasar untuk langkah selanjutnya.
Teknologi
                Teknologi adalah proses produksi, menyangkut cara bagaimana berbagai sumber, tanah, modal, tenaga kerja dan ketrampilan dikombinasikan untuk merealisasi tujuan produksi. Dengan meningkatnya ilmu pengetahuan secara kuantitatif dan kualtiatif, maka kiat meningkat pula proses akselerasi yang ditimbulkan oleh mesin pengubah, lebih-lebih teknologi mampu menghasilkan teknologi yang lebih banyak dan lebih baik lagi.
                Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan bagian-bagian yang dapat dibeda-bedakan, tetapi tidak dapat dipisah-pisahkan dari suatu sistem yang berinteraksi dengan sistem-sistem lain dalam kerangka nasional seperti kemiskinan.
Kemiskinan
                Kemiskinan umunya digambarkan sebagai kurangnya pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang pokok seperti  pangan, pakaian, tempat berteduh, dll. Garis kemiskinan yang menentukan batas minimum pendapatan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pokok, bisa dipengaruhi oleh tiga hal :
1. Persepsi manusia terhadap kebutuhan pokok yang diperlukan
2. Posisi manusia dalam lingkungan sekitar
3. Kebutuhan objectif manusia untuk bisa hidup secara manusiawi.
Mereka yang hidup dibawah garis kemiskinan memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1.       Tidak memiliki factor-faktor produksi sendiri seperti tanah, modal, ketrampilan. Dll
2. Tidak memiliki kemungkinan untuk memperoleh asset produksi dengan kekuatan sendiri, seperti untuk memperoleh tanah garapan ataua modal usaha
3. Tingkat pendidikan mereka rendah, tidak sampai taman SD
4. Kebanyakan tinggal di desa sebagai pekerja bebas
5. Banyak yang hidup di kota berusia muda, dan tidak mempunyai ketrampilan.


Sumber: diktat isd gunadarma.


Masyarakat Pedesaan dan Masyarakat Perkotaan




                Pengertian Masyarakat menmurut beberapa ahli :
1.       S.R.Steinmetz : masyarakat adalah kelompok manusia yang terbesar, yang meliputi pengelompokan-pengelompokan manusia yang lebih kecil yang mempunyai perhubungan yang erat dan teratur.
2.       Hasan Sadily : masyarakat adalah golongan besar atau kecil dari beberapa manusia, yang dengan atau sendirinya bertalian secara golongan dan mempunyai pengaruh kebatinan satu sama lain.
Masyarakat dapat mempunyai arti yang luas dan sempit. Dalam arti luas masyarakat adalah keseluruhan hubungan-hubungan dalam hidup bersama dan tidak dibatasi oleh lingkungan, bangsa dan sebagainya. Dalam arti sempit masyarakat adalah sekelompok manusia yang dibatasi oleh aspek-aspek tertentu, misalnya territorial, bangsa, golongan dan sebagainya.
Masyarakat harus mempunyai syarat-syarat berikut :
1. Harus ada pengumpulan manusia, dan harus banyak, bukan pengumpulan binatang
2. telah bertempat tinggal dalam waktu yang lama disuatu daerah tertentu
3. Ada nya aturan dan UU yang menandakan adanya tujuan bersama.
Masyarakat Perkotaan
                Masyarakat perkotaan sering disebut urban community.  Ciri-ciri masyarakat perkotaan :
1.       Agama yang dianut oleh mayarakat kota tidak sekuat masyarakat di desa.
2.       Mereka lebih bersifat Individual
3.       Pembagian kerja diantara mereka lebih tegas dan memiliki batasan yang nyata
4.       Lebih banyak mendapatkan kesempatan kerja
5.       Dll.

Masyarakat Pedesaan
                Menurut paul H.Landis : desa adalah penduduknya kurang dari 2.500 jiwa dengan cirri-ciri sebagai berikut :
1. Mempunyai pergaulan hidup yang saling kenal mengenal antra ribuan jiwa
2. Ada pertalian perasaan yang sama tentang kesukuaan terhadap kebiasaan
3. Cara berusaha (ekonomi) adalah agraris yang paling umum yang sangat dipengaruhi alam sekitar.

Masyarakat kota dan desa terdapat hubungan yang erat, bersifat ketergantungan, karena diantara mereka saling membutuhkan.

Sumber : diktat ISD GUnadarma.

Lapisan Sosial dan Kesamaan Derajat




Setiap individu sebagai anggota masyarakat mempunyai hak dan kewajiban tertentu. Hak dan kewajiban akan terlihat dalam kedudukan (status) dan peranan (role) yang dijalankan individu tersebut. Yang dimaksud dengan kedudukan adalah tempat atau posisi seseorang dalam suatu kelompok sosial. Dan yang dimaksud dengan peranan adalah Kedudukan hak dan kewajiban seseorang sesuai dengan kedudukannya. Peranan memiliki fungsi yang sangat penting karena ia mengatur kelakuan seseorang hingga batas-batas tertentu dan dapat pula meramalkan perbuatan orang lain.
Proses terjadinya pelapisan sosial           :
1.            Terjadi Dengan Sendirinya
                Proses ini berjalan sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan masyarakat itu sendiri.
2.            Terjadi Dengan Disengaja
                Sistem palapisan ini disusun dengan sengaja ditujuan untuk mengejar tujuan bersama.
Pembagian Sistem PElapisan Menurut Sifatnya               
Menurut sifatnya maka sistem pelapisan dalam masyarakat dapat dibedakan menjadi :
1.       Sistem pelapisan masyarakat yang tertutup.
Contohnya adalah India yang masyarakatnya masih mengenal system kasta.
2.       Sistem Pelapisan Masyarakat yang Terbuka.
Setiap orang diberi kesempatan untuk menduduki segala jabatan yang diinginkannya selama ia memiliki kemampuan dan keterampilan untuk mencapainya.

Kesamaan Derajat
Menurut UUD 1945 Pasal 2792 menyatakan bahwa, tiap-tiap warganegara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. Dan Pasal 29 (2) menyatakan bahwa Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agama dan kepercayaannya itu.
Elite dan Massa
                Elite adalah sekelompok orang terkemuka di bidang-bidang tertentu dan khususnya golongan kecil yang memegang kekuasaan.  Terdapat 2 macam jenis elite :
1.       Elite Internal
Elite internal menyangkut integrasi moral serta solidaritas sosial yang berhubungan dengan perasaan tertentu pada saat tertentu, sopan santun dan keadaan jiwa.
2.       Elite Eksternal
Elite eksternal adalah meliputi pencapaian tujuan dan adaptasi berhubungan dengan problem-problema yang memperlihatkan sifat yang keras masyarakat lain atau masa depan yang tak tentu.
                Istilah massa dipergunakan untuk menunjukkan suatu pengelompokkan yang terjadi secara spontan. Ciri-ciri massa adalah :
1.       Keanggotaannya berasal dari semua lapisan masyarakat atau strata sosial
2.       Massa merupakan kelompok yagn anonym, atau lebih tepat, tersusun dari individu-individu yang anonym
3.       Sedikit interaksi atau bertukar pengalaman antar anggota-anggotanya.

Sumber : Diktat ISD Gunadarma.